Safety shoes adalah satu diantara peralatan harus pada beberapa pekerjaan lapangan yang memiliki kandungan risiko. Di market sekarang tersebar beberapa brand safety shoes baik merek-merek lama yang telah terkenal atau pendatang-pendatang baru. jual sepatu safety bisa menjadi solusi untuk kamu.
Maklum, market safety shoes ini lumayan besar, bukan sekedar perusahaan-perusahaan pertambangan, migas atau konstruksi sebagai pemakai penting safety shoes, tetapi beberapa perusahaan yang berkaitan dengan ke-3 industri ini mengharuskan karyawan-karyawannya memakai safety shoes sepanjang kerja.
Tetapi tahukah Kamu brand safety shoes satu ini mempunyai riwayat dengan sudah teruji pada kerasnya dua Perang Dunia?
Red Wing memang mempunyai riwayat yang panjang serta teruji pada beberapa lingkungan kerja hingga diketahui jadi brand safety shoes yang bermutu tinggi, tidaklah heran dari bagian harga beberapa produk safety shoes Red Wing diketahui jadi produk premium yang harga relatif mahal.
Brand safety shoes ini makin banyak diketahui di golongan pekerja migas, serta beberapa perusahaan migas jadikan brand Red Wing jadi standard safety shoes sebab penuhi beberapa kriteria ketat yang diharuskan industri migas.
Riwayat Red Wing diawali pada tahun 1905 waktu Charles H. Beckman, satu orang imigran asal Jerman merasakan tidak senang dengan kualitas safety shoes yang di jual di beberapa toko di kota Red Wing, negara sisi Minnesota, Amerika Serikat.
Pergi dari kekecewaan ini, dia selanjutnya membangun Red Wing Shoe Company yang menghasilkan serta pasarkan safety shoes dengan brand Red Wing. Sepatu boot pertamanya selanjutnya di jual pada harga cuma $1.75.
Seperti beberapa produk diawalnya berdirinya, Beckman dengan jumlahnya karyawan yang hanya terbatas dapat menghasilkan 110 pasang safety shoes dalam 10 jam kerja. Dengan kualitas produk yang dibuatnya, pelan-pelan perusahaan kecil ini makin diketahui.
Keunggulan safety shoes Red Wing dibandingkan beberapa produk semacam yang tersebar saat itu ialah kekuatannya dalam menyerap keperluan yang berlainan. Konsumen Red Wing benar-benar beragam, mulai dari tukang kayu, petani, pekerja pembangunan rel kereta, s/d pekerja pertambangan. Selain itu Red Wing tawarkan safety shoes yang dapat ‘dicustomized” sesuai dengan keperluan yang detil.
Pada tahun 1908, Red Wing lakukan terobosan penting dalam design safety shoes dengan memberikan tambahan susunan kulit di bagian atas safety shoes yang diproduksinya. Menambahkan susunan kulit ini dikerjakan di bagian atas sol sepatu. Pengembangan ini memberi kenyamanan buat penggunanya sekaligus juga tingkatkan keawetan produknya.
Tetapi sayangnya pengembangan ini cuma mendapatkan sedikit sambutan positif dari beberapa komune, khususnya beberapa petani. Begitu juga, perusahaan ini terus berkembang, produksinya berkembang sampai 450 pasang sepatu.
Berlangsungnya Perang Dunia I membuat Red Wing mengubah konsentrasi produksinya dengan makin banyak menghasilkan sepatu-sepatu militer yang dipakai tentara Amerika Serikat dalam arena Perang Dunia I. Beberapa produk sepatu militer Red Wing benar-benar disenangi beberapa tentara. Selesai Perang Dunia I, Red Wing kembali konsentrasi menghasilkan safety shoes komersial. Tetapi produksi sepatu militer terus bersambung.
Perang Dunia II kembali mengusung popularitas sepatu militer yang dibuat Red Wing. Daya ingat di golongan militer AS mengenai keandalan serta kenyamanan sepatu-sepatu militer Red Wing pada PD I membuat Red Wing tidak alami kesusahan untuk diterima kembali di golongan generasi baru militer AS. Sepanjang PD II Red Wing menghasilkan lebih dari 239 ukuran sepatu buat tentara AS yang dipakai pada beberapa medan pertarungan penting PD II di beberapa seluruh dunia.
Dengan nama besar yang terjaga sepanjang 2x Perang Dunia, membuat pergerakan usaha Red Wing makin kencang selesai PD II. Beberapa pengembangan produk ditingkatkan oleh Red Wing, selain menambahkan sarana produksi serta menguatkan posisi pemasarannya.
Bukan sekedar di Amerika Serikat, beberapa produk safety shoes mulai merambah beberapa negara di penjuru dunia. Sekalinya ber2bagai brand safety shoes banyak muncul serta jadi kompetitor Red Wing, tetapi beberapa produk Red Wing masih mendapatkan tempat di hati penggunanya.
Kemampuan penting Red Wing ialah komitmennya yang kuat pada kualitas. Pada saat merek-merek kompetitornya lakukan pindah daya (outsourcing) pengerjaan sebagian besar produk-produknya di Tiongkok atau India,
Red Wing masih menghasilkan sejumlah besar safety shoesnya di pabrik-pabriknya di Amerika Serikat, cuma model-model khusus dengan jumlahnya terbatas yang dibuat di sejumlah negara seperti Tiongkok serta Meksiko. Kebijaksanaan usaha berikut yang membuat beberapa produk Red Wing diketahui jadi beberapa produk premium s/d sekarang.
Tetapi keadaan perekonomian yang makin baik di beberapa negara memunculkan rintangan baru buat Red Wing. Timbulnya generasi-generasi baru yang memprioritaskan bagian ‘fashion’ berimbas pada penjualan safety shoes Red Wing, selain penambahan jumlahnya wanita yang berkarir ialah beberapa pergantian yang berlangsung, yang membuat Red Wing harus mengubah taktik bisnisnya. Semenjak awal, pasar beberapa produk Red Wing ialah pekerja-pekerja lapangan, dengan pergantian kondisi ini Red Wing harus dapat penuhi harapan-harapan dari pelanggannya.
Untuk menghadapi pergantian ini, Red Wing membuat merek-merek lain yang diperuntukkan buat pasar yang berlainan. Sekarang ada empat brand yang ada dibawah group Red Wing, yakni Red Wing jadi merek penting dengan konsentrasi safety shoes atau sepatu kerja resmi dengan keunikan pemakaian pelat baja di bagian ujung kaki.
Beberapa produk Red Wing mencakup sepatu kerja wanita, Irish Setter, dengan konsentrasi sepatu-sepatu outdoor, olah raga serta sepatu memburu, Vasque dengan konsentrasi sepatu-sepatu untuk berpetualang terhitung travelling seperti dipakai beberapa backpacker, serta WORX dengan konsentrasi sepatu-sepatu kerja seperti Red Wing, tetapi pada harga lebih ekonomis.
Di Indonesia kita dapat mendapatkan sepatu-sepatu safety Red Wing di beberapa toko online terpenting, atau di beberapa lokasi pusat belanja beberapa barang industri seperti Lindeteves atau Blok A di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar